Sunday, May 12, 2013

tips kiat sukses menghadapi tes wawancara kerja ( interview )

Untuk mendapatkan pekerjaan bagi seseorang akan sangat berarti terutama bagi seseorang yang menjadi tulang punggung keluarga, dan berharap besar  untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai harapan.

Ketika pekerjaan yang dilamar itu datang melalui surat panggilan kerja di sebuah perusahaan, sebuah harapan besar untuk bisa diterima menjadi seorang karyawan dengan serangkaian test dan tahapan psikotes dijalani. Namun terkadang dalam tahap akhir seleksi wawancara ,harapan untuk mendapat pekerjaan itu pun terganjal dengan tes wawancara.
Banyak dari rekan-rekan yang gagal dalam tahap seleksi wawancara. Kali ini tipstriksib akan berbagi tips bagaimana cara menghadapi tes wawancara agar bisa lolos dan diterima sebagai pegawai disebuah perusahaan.
Berikut tips cara menghadapi tes wawancara kerja di sebuah perusahaan.

1.Ciptakan kesan pertama yang baik
Ketika  mendapatkan sebuah panggilan kerja, maka ada beberapa hal penting yang harus Anda persiapkan. Tujuannya jelas: untuk menciptakan kesan pertama yang baik, yang akan membuka peluang Anda untuk mengikuti proses seleksi  berikutnya. Mempersiapkan diri sebaik mungkin adalah pilihan yang tak bisa ditawar.
2.Cerdas menjawab ketika diwawancara
Hati-hati jika Anda  terlalu banyak bicara saat sesi wawancara kerja berlangsung. Salah-salah, Anda akan dicap sebagai si cerewet yang kurang percaya diri. Bahkan, lebih daripada itu, Anda akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya. jangan gugup saat wawancara, dan berikan jawaban yang relevan dengan apa yang ditanyakan.
Jika terlalu melontarkan pernyataan yang tak perlu dan kurang fokus, maka secara tak langsung Anda telah memberikan impresi yang buruk. Akibatnya, pihak yang mewawancarai akan kehilangan perhatian  kepada Anda, dan Anda pun akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan posisi tersebut.
berikut ini tips yang akan memberikan petunjuk tentang bagaimana menjawab secara profesional saat wawancara berlangsung.
- Jawablah dengan Singkat
Ketika  Anda diminta untuk menceritakan tentang diri Anda, pekerjaan Anda, dan prestasi kerja yang telah Anda capai selama ini, maka jawablah secara singkat dan padat. Usahakan agar tak lebih dari dua menit untuk setiap hal yang ditanyakan.
- Pahami Setiap Pertanyaan
Apa  yang akan Anda jawab seandainya diminta untuk menjelaskan perjalanan karir Anda? Jika Anda menanyakan kembali, "Dari mana saya memulainya", saat pertama kali bekerja atau dimulai dari pekerjaan saya saat ini? Jika Anda balik bertanya seperti itu,berarti Anda adalah tipe orang yang secara mental telah menyiapkan jawaban tersebut dengan baik.
Ketika Anda menjawab setiap pertanyaan, berikanlah jeda beberapa detik agar terlihat tidak terburu. Berpikirlah dahulu, sebelum memberikan jawaban berikutnya agar Anda terlihat lebih matang. Dan, sebelum melanjutkan jawaban Anda, bertanya terlebih dahulu kepada si pewawancara, apakah Anda boleh melanjutkan pembicaraan.
- Perhatikan Bahasa Tubuh
Jangan lupa untuk terus memperhatikan bahasa tubuh lawan bicara, selama proses wawancara berlangsung. Hal tersebut memberikan banyak masukan berharga untuk Anda, tentang respons yang telah Anda berikan, atau bagaimana jawaban Anda disikapi. Melalalui bahasa tubuh, Anda dapat memperbaiki kualitas jawaban yang Anda berikan. Tentu saja setelah melihat respons non verbal yang terlihat.
3.Bertanyalah, Saat Anda Diwawancarai
Ketika mengikuti sesi wawancara kerja di sebuah perusahaan, seringkali Anda juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Nah, sudahkah Anda memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertanya hal-hal seputar perusahaan dan posisi yang Anda lamar? Pertanyaan Anda, akan memberikan kesan: Anda cukup tertarik dengan perusahaan yang sedang mewawancarai Anda.
Apa saja pertanyaan yang sebaiknya Anda ajukan kepada si pewawancara?
Ketika Anda diberikan kesempatan untuk bertanya, beberapa pertanyaan berikut ini dapat Anda ajukan:
-Apakah Kualifikasi yang Saya Miliki, Sesuai Kebutuhan Perusahaan?
Ketika pertanyaan ini diajukan, maka ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Yang pertama adalah: si pewawancara akan menegaskan bahwa kualifikasi yang Anda miliki sudah sesuai dengan harapan. Yang kedua adalah: kemungkinan si pewawancara akan membocorkan informasi, tentang kandidat dengan kualifikasi seperti apa yang diinginkan perusahaannya.
Percaya atau tidak, jika hal ini yang terjadi, maka Anda memiliki kesempatan untuk menunjukan pengalaman lain yang Anda miliki.
-Apakah Ada Rencana Merger dengan Perusahaan Lain?
Harus Anda sadari, bahwa ketika sebuah proses merger terjadi antara dua perusahaan, biasanya akan berlanjut dengan proses PHK. Sebelum menerima sebuah posisi yang ditawarkan kepada Anda, cari tahu kebijakan apa yang bakal ditempuh pihak perusahaan, seandainya kebijakan PHK yang akan diambil. Banyak kandidat yang tak menyadari hal ini, dan akan terkejut ketika semua sudah terjadi.
-Berapa Lama Posisi Ini Akan Dibuka?
Pada sebuah sesi wawancara, Anda diinformasikan bahwa posisi yang Anda lamar akan dibuka selama tiga bulan. Jika hal tersebut terjadi, ajukanlah pertanyaan seperti: mengapa waktu yang dibutuhkan untuk merekrut posisi tersebut cukup lama? Apakah sudah ada kandidat yang memiliki kualifikasi yang sesuai?
Dengan mengajukan pertanyaan seperti ini, Anda akan mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya diinginkan oleh pihak perusahaan. Penjelasan yang akan Anda terima merupakan harapan pihak perusahaan, tentang kualifikasi seperti apa yang diinginkan. Selanjutnya, sesuaikan semua kebutuhan perusahaan dengan kualifikasi dan pengalaman yang Anda miliki.
Senioritas atau Prestasi Kerja?
Banyak perusahaan yang masih mempertahankan budaya senioritas di lingkungan kerjanya. Dengan demikian, jangan berharap, Anda akan mendapatkan promosi jika baru bergabung di perusahaan tersebut. Tanyakanlah hal ini kepada si pewawancara, apakah promosi untuk posisi yang Anda lamar, dilakukan atas dasar prestasi kerja, atau berdasarkan senioritas. Dengan demikian, ketika Anda bekerja dengan segenap kemampuan maka akan ada penghargaan untuk itu.
Masih banyak pertanyaan lain yang dapat Anda ajukan, sehubungan dengan posisi yang sedang Anda incar. Untuk itu, sediakanlah waktu khusus untuk  mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan, dan lakukan evaluasi,  seberapa efektif pertanyaan yang Anda ajukan dengan keberhasilan dari proses wawancara tersebut. Pertanyaan yang berkualitas akan menciptakan citra yang baik di mata si pewawancara terhadap diri Anda.
4.Tepat Waktu
Jangan terlambat sedikit pun. Hal ini akan memberikan kesan yang buruk. Cobalah untuk hadir di tempat wawancara lima belas menit lebih awal dari  waktu yang telah ditentukan. Emily Post, dalam bukunya The Etiquette Advantage in Business, menyarankan: seandainya Anda tiba lebih awal, basuhlah wajah Anda di rest room atau minumlah secangkir espresso di kafe terdekat. Ini akan membantu menyegarkan diri Anda.
5.Jaga Penampilan
Banyak orang yang memberikan penilaian melalui penampilan Anda. Nah, untuk itulah, tampilkan diri Anda layaknya seorang profesional, tapi jangan terlalu formal atau juga terlalu casual. Salah-salah, Anda dikira  tak serius dengan tawaran pekerjaan yang akan diberikan.
Jangan mengenakan sesuatu yang "mengganggu" ketika wawancara berlangsung. Anting-anting yang kebesaran, misalnya, atau kacamata berwarna-warni sebaiknya Anda hindari. Kalau Anda seorang pria, gunakan kemeja formal yang bersih dan rapi. Perhatikan juga detail lainnya, yang  akan mendukung penampilan Anda secara keseluruhan. Kenakan sepatu yang bersih, rambut yang terpotong rapi, dan jangan lupa menggunakan deodoran
 atau parfum dengan wewangian yang natural.
6.Berjabat Tangan
Lakukan dengan wajar. Jangan terlalu keras menggenggam tangan lawan bicara Anda. Selain menimbulkan rasa sakit, hal tersebut semakin menunjukan dominasi dan agresifitas Anda. Cara terbaik adalah berjabat tangan dengan genggaman yang penuh, lalu goyangkan tangan Anda beberapa kali dengan santai dan tak begitu keras. Ini akan menunjukan rasa
percaya diri Anda.
7.Bahasa Tubuh
Mungkin Anda terlihat diam saat wawancara berlangsung, namun bahasa tubuh Anda akan mengatakan sesuatu yang Anda sembunyikan. Sebuah studi menunjukan bahwa 55% dari sebuah proses komunikasi diterima melalui bahasa tubuh.
Untuk menunjukan rasa percaya diri Anda, saat duduk, usahakan posisi paha dan lutut selaras dengan bahu Anda. Jangan duduk sambil menyilangkan lutut Anda, atau duduk dengan posisi yang santai — sekalipun orang yang mewawancarai Anda melakukan hal demikian. Sebaiknya, duduklah dengan posisi formal, sambil terus menunjukan perhatian Anda kepada si pewawancara.
Jangan pernah menunjukan kegelisahan Anda. Misalnya dengan memutar-mutar cincin Anda, mengusap rambut Anda secara berlebihan, atau menyilangkan tangan Anda di depan dada. Cobalah untuk duduk dan bersikap tetap tenang, sambil terus menjaga tatapan mata dengan si pewawancarara. Percayalah, kesan pertama yang menggoda akan Anda dapatkan.
8.Belajar dari Pengalaman
Melalui berbagai sesi wawancara kerja yang telah diikuti, Anda tentunya telah belajar banyak hal. Hargai waktu Anda dengan memberikan jawaban yang ringkas, padat, serta cerdas untuk menjelaskan kualifikasi Anda. Dengan demikian, Anda akan lebih mengenal kekuatan dan kelemahan diri Anda, dan siap untuk menyongsong tawaran kerja yang datang.

No comments:

Post a Comment